ANALISIS USAHA / PERUSAHAAN YANG BERADA DI LINGKUNGAN KITA
PT. GO-JEK INDONESIA
1. PENDAHULUAN
Berada di daerah kawasan Jakarta Selatan, tepatnya di Kemang PT.
Go-Jek Indonesia atau biasa kita sebut dengan GO-JEK merupakan sebuah
perusahaan transportasi asal Indonesia yang melayani angkutan
manusia,barang,makanan,belanja,serta jasa terbaru yg masih dalam uji coba
seperti Go-Clean, Go-Massage,dll. melalui jasa ojek. Perusahaan ini didirikan
pada tahun 2010 di Jakarta oleh Nadiem Makarim. Layanan GO-JEK tersedia di
wilayah Jabodetabek, Bali, Bandung dan Surabaya. Hingga bulan Juni 2015,
aplikasi GO-JEK sudah diunduh sebanyak 400 ribu kali di Google Play pada sistem
operasi Android. Saat ini juga ada untuk iOS, di App Store
.
Selain
memudahkan kita sebagai pengguna dimana rata-rata dari kita itu pasti memiliki
gadget terutama yang berbasis Android. Tidak hanya itu saja Go-Jek ini juga
memiliki Pro dan Kontra, dalam hal trobosan dalam bentuk aplikasi (jasa aplikasi),
menjamurnya penggunaan jasa GO-JEK membuat adanya kecemburuan di antara tukang
ojek pangkalan. Pada tanggal 9 Juni 2015 seseorang dalam akun Path menuliskan
insiden bahwa pengemudi GO-JEK yang dipesannya diusir oleh tukang ojek
pangkalan di Kuningan yang tidak terima rezekinya dirampas. Dua kali dia
memanggil sopir GO-JEK, dua kali pula pengemudi GO-JEK lari karena takut
dipukuli tukang ojek pangkalan. Akhirnya dia naik ojek pangkalan dengan tarif
jauh lebih mahal dibanding tarif sopir GO-JEK. Sekadar diketahui, tarif ojek
GO-JEK lebih pasti karena ditentukan lewat aplikasi sehingga tidak perlu
tawar-menawar.
2. TEORI
2.1 Pengertian Utilitarianisme
Utilitarianisme berasal dari
bahasa latin utilis yang berarti “bermanfaat”. Utilitarianisme adalah suatu
paham yang menilai baik atau buruknya suatu tindakan tindakan berdasarkan
manfaat atau kegunaan dari tindakan tersebut, dan siapa saja yang menerima
manfaat tersebut. Paham ini menyatakan bahwa suatu tindakan pada umumnya
termasuk kegiatan bisnis dikatakan “baik” jika tindakan tersebut bisa
memberikan lebih banyak manfaat kepada masyarakat ketimbang kerugian yang
diberikannya. Utilitarianisme sebagai teori sistematis pertama kali dipaparkan
oleh Jeremy Bentham dan muridnya, John Stuart Mill.
Dalam dunia ekonomi, teori ini cocok
dengan pemikiran ekonomi, karena paham ini bisa menghitung manfaat seperti saat
menghitung keuntungan dan kerugian yang dihasilkan dari kegiatan tersebut.
Utilitarianisme, dibedakan menjadi dua macam :
Secara dasar Utilitarianisme Tindakan dapat dirumuskan bahwa
setiap manusia harus sering malkukan perbuatan yang bermanfaat sehingga setiap
tindakannya menghasilkan akibat-akibat yang baik di dunia daripada akibat
buruknya. Bagi penganut aliran ini, pertanyaan pokok yang perlu diajukan dalam
mempertimbangkan suatu tindakan tertentu adalah: "Apakah tindakanku yang
tertentu ini, pada situasi seperti ini, kalau memperhatikan semua pihak yang
tersangkut, akan membawa akibat baik yang lebih besar daripada akibat
buruknya?" Bagi Utilitarianisme Tindakan tidak ada peraturan umum yang
dengan sendirinya berlaku; setiap tindakan mesti dipertimbangkan akibatnya.
b. Utilitarianisme
Aturan (Rule Utilitarianism)
Untuk mengatasi kelemahan Utilitarianisme Tindakan, maka
kemudian dikembangkanlah macam etika Utilitarian yang kedua, yakni
Utilitarianisme Peraturan. Dalam teori ini, yang dipermasalahkan bukan lagi
akibat baik dan buruk dari masing-masing tindakan sendiri, melainkan dari
peraturan umum yang mendasari tindakan itu. Karena meskipun orang tersebut
melakukan perbuatan yang baik tetapi berdasarkan peraturan yang salah, maka
orang tersebut tetap dianggap telah melakukan perbuatan yang salah.
Menurut Weiss terdapat tiga konsep dasar mengenai utilitarianisme
sebagai berikut :
• Suatu tindakan atau perbuatan adalah benar jika tindakan
itu memberikan hal terbaik untuk banyak orang yang dipengaruhi oleh tindakan
atau perbuatan atau pengambilan keputusan.
• Suatu tindakan atau perbuatan atau pengambilan keputusan
adalah benar jika terdapat manfaat terbaik atas biaya – biaya yang dikeluarkan,
dibandingkan manfaat dari semua kemungkinan alternatif yang pilihan yang
dipertimbangkan.
• Suatu tindakan atau perbuatan adalah benar jika tindakan
atau perbuatan itu secara tepat mampu memberi manfaat, baik langsung ataupun
tidak langsung, untuk masa depan pada setiap orang dan jika manfaat tersebut
lebih besar daripada biaya dan manfaat alternatif yang ada.
Utilitarianisme memiliki beberapa keuntungan yang positif, salah satunya
rasional, karena segala sesuatu yang bermanfaat bagi manusia selalu dianggap rasional. Begitu juga dengan
ketika menentukan baik buruknya perbuatan berdasarkan teori utilitarianisme.
Meskipun perbuatan tersebut menguntungkan beberapa pihak, tetapi tetap dianggap
buruk karena malah merugikan orang banyak, yang dimana hal tersebut tidak
dianggap rasional.
2.2 Deontologi
Deontologi
dalam bahasa Yunani “deon” berarti kewajiban. Teori Deontologi merupakan teori
etika yang menyatakan bahwa suatu perbuatan seseorang ditentukan oleh kewajiban
yang dimiliki seseorang untuk menaati norma sosial yang berlaku. Baik buruknya
perbuatan orang tersebut tidak ditentukan oleh
apakah ketaatan tersebut memberikan hasil yang menguntungkan atau tidak.
Istilah Deontologi pertama kali digunakan oleh filsuf asal Jerman, Immanuel
Kant. Deontologi berlawanan dengan teori teleologi, yang malah lebih
mengutamakan maksud dari suatu perbuatan, serta paham pragmatis, konsekualisme
dan etika kebijakan.
2.3 Analisis Biaya Manfaat (Cost and Benefit Analysis)
Analisa
ini digunakan untuk membandingkan biaya yang akan dikeluarkan oleh pelaksana
bisnis atas suatu usaha/bisnis dengan kerugian yang akan diderita oleh
masyarakat akibat bisnis tersebut, serta juga membandingkan keuntungan yang
diterima oleh perusahaan dengan manfaat yang dinikmati oleh orang-orang sekitar.
Seperti yang kita ketahui bahwa tujuan utama perusahaan
adalah memperoleh laba dalam kondisi apapun. Menurut paham Deontologi,
perusahaan dianggap bertindak baik apabila telah melaksanakan kewajibannya
sesuai dengan yang telah disusun berdasarkan tujuannya. Tetapi apakah kewajiban
tersebut memberikan manfaat bagi orang banyak? Belum tentu, karena tujuan
perusahaan belum tentu searah dengan kepentingan orang banyak. Karena itulah,
dalam menentukan tujuan perusahaan, sebaiknya disusun juga tujuan moral, bukan
hanya tujuan finansial. Karena dengan disusunnya tujuan moral ini, maka
kegiatan perusahaan yang dilaksanakan akan searah dengan kepentingan orang
banyak dan akan memberikan manfaat bagi masyarakat.
Salah satu
cara untuk menyusun tujuan moral ini adalah dengan mengandalkan paham
utilitarianisme sebagai dasar dalam menyusun tujuan perusahaan, kerana paham
utilitarianisme bersifat rasional, yang berarti tujuan moral perusahaan juga
akan diterima oleh semua pihak karena bisa diterima oleh akal sehat manusia.
Dalam
membuat kebijaksanaan bisnis, perlu dilakukan sesuai dengan langkah-langkah
berikut agar tidak merugikan orang banyak. Mengumpulkan dan mempertimbangkan alternatif kebijaksanaan
dan kegiatan bisnis sebanyak-banyaknya.
Setelah alternatif-alternatif dikumpulkan, pilihlah
alternatif yang memberikan manfaat yang terbesar terhadap masyarakat.
Instrumen untuk
menghitung keuntungan dan kerugian bisa menggunakan analisis neraca, dan
kebijakan tersebut harus dipertimbangkan dalam jangka panjang.
3. ANALISIS
Menurut
saya dengan adanya PT. GO-JEK INDONESIA yang berada di lingkungan tempat saya
tinggal ini sangat membantu masyarakat lingkungan sekitar, karena yang sama –
sama kita ketahui driver (pengemudi) GO-JEK ini sudah melebihi 10.000 driver,
hal ini sudah kucup menjelaskan bahwa adanya Go-Jek ini sangat membantu SDM,
dalam kota maupun luar kota.
Cara merekrut
untuk menjadi driver dalam Go-Jek ini juga bisa di bilang cukup unik, karena
biasanya dari semua perusahaan biasanya semua orang ramai-ramai datang ke
kantor pusat untuk memberikan lamarannya agar mendaftar menjadi driver Go-Jek. Tapi
selang waktu pengrekrutan ini berlanjut dengan sistem di utamakan yang mau
menjadi pengemudi Go-Jek (driver) adalah pengemudi yang telah terdaptar dalam
TOP/OPANG (Tukang Ojek Pangkalan) atau (Ojek Pangkalan). Dimana di dalamnya
calon-calon driver ini harus sudah memiliki nama dalam pangkalan yaitu melalui
korwil / korlap pangkalan ojek tersebut dari situlah baru terjadi pengrekturan
dari Go-Jek.
Mungkin
hal ini terlihat aneh, tapi bagi saya dengan adanya Go-jek ini apa lagi dengan
terobosan yang menurut saya itu “something
amazing” dengan memberikan terobosan dalam bentuk aplikasi yang bisa di
downlod dengan gadget setiap orang yaitu Android maupun iOS, bagi saya itu hal
yang luar biasa. Hampir semua masyarakat Indonesia mungkin memiliki aplikasi
Go-Jek ini, hal yang menurut saya luar biasa adalah dengan banyaknya inovasi
dan variasi dari berbagai jasa yang diberikan.
Manfaat dari hadirnya Go-Jek ini sudah jelas bahwa peranannya juga membantu semua kalangan dalam memudahkan aktifitas sehari hari, mulai dari berpergian, makan, cleening, mengirim dokumen dll. semua ini berkan inovasi yang di berikan pihak Go-Jek dalam membangun suatu Perusahaan yang sangat luar biasa yang manfaatnya bisa dirasakan oleh semua kalangan masyarakat di Indonesia.
4. REFERENSI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar